Batam, Batamnews – Kepala Badan Usaha Batam (BP Batam) sekaligus Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengungkapkan, pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan masyarakat, khususnya bagi para pengusaha.
Muhammad Rudi berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha sejak awal menjabat sebagai Kepala BP Batam dan Wali Kota Batam.
Salah satu tujuannya adalah untuk mempercepat proses perizinan agar investasi mudah masuk ke Kota Batam.
Komitmen percepatan perizinan diterapkan pada perizinan yang ada di BP Batam dan Pemko Batam, sesuai dengan harapan pelaku usaha.
Muhammad Rudi juga berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi terkini di semua layanan di BP Batam dan Pemko Batam.
Semua layanan harus tersistem dan data diarsipkan dengan baik agar tidak ada data yang sulit ditemukan di kemudian hari.
Muhammad Rudi menerbitkan Peraturan Kepala (Perka) BP Batam nomor 16 Tahun 2022, tentang perubahan kedua atas Peraturan Kepala BP Batam nomor 10 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Host to Host Pelayanan Kepelabuhanan.
Di Perka, BP Batam memangkas proses verifikasi agar pelayanan kepelabuhanan lebih efisien. Sebelumnya, prosedur pembayaran jasa kepelabuhanan melibatkan 9 verifikator dengan 12 alur kegiatan, kini hanya harus melalui 5 verifikator dan 8 alur kegiatan.
Muhammad Rudi berharap dengan difasilitasinya semua perizinan, investasi lancar dan lebih banyak lagi yang masuk ke Kota Batam.
Ia juga terbuka untuk menerima masukan atau merevisi regulasi yang ada untuk mempercepat pelayanan dan mengefisienkan biaya yang dikeluarkan pelaku usaha di pelabuhan.
Pada tahun 2022, Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan jumlah investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam mencapai USD 934 juta dengan 2.144 proyek.
Jumlah tersebut meningkat 48,5 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar USD 504,17 juta. Pada angka tersebut, Batam memberikan kontribusi persentase sebesar 79,97 persen terhadap realisasi investasi PMA di Provinsi Kepulauan Riau.
Komoditi terbesar masih sama di tahun 2021 yaitu kategori Barang Mesin/Peralatan Listrik. Kelompok ini akan mengalami peningkatan sebesar 3,31 persen pada tahun 2022.
Negara dengan kontribusi terbesar masih dipegang oleh Singapura dengan nilai investasi sebesar USD 480,2 juta, disusul Perancis dengan USD 91 juta; Jerman USD 45,3 juta; Taiwan USD 41,3 juta dan Hong Kong USD 28,1 juta.