Batam – Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2021, 60% Generasi Z (Gen Z) masuk dalam analisis kelompok responden dengan literasi digital tinggi.
Sedangkan menurut studi dari Deloitte pada tahun 2022 ditemukan bahwa hampir setengah dari Gen Z (46%) di dunia menutupi kebutuhan hidupnya dari uang gaji dan khawatir tidak akan mampu memenuhi pengeluarannya.
Studi yang sama menemukan bahwa lebih dari seperempat Gen Z dunia (26%) tidak yakin apakah mereka dapat pensiun dengan nyaman. Artinya, perilaku keuangan Gen Z masih lebih terfokus pada kebutuhan saat ini tanpa mempertimbangkan kebutuhan masa depan mereka.
Oleh karena itu, Tokio Marine Life bekerja sama dengan Orbit Future Academy mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi mahasiswa Kampus Merdeka tentang pemahaman perencanaan keuangan sejak dini.
“Walaupun Gen Z diharapkan menjadi tumpuan pembangunan suatu negara, untuk itu sangat penting membekali Gen Z dengan berbagai keterampilan, termasuk literasi keuangan,” ujar Vice President Director Tokio Marine Life, Shunzo Nagahama dalam zoom meeting, Senin (17/4/2023).
Dalam perilaku keuangan sangat erat kaitannya dengan literasi keuangan, karena literasi keuangan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan dengan tujuan mencapai kemakmuran.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pada tahun 2022 indeks inklusi keuangan mencapai 85,10% dan indeks literasi keuangan 49,68%. Namun, masih perlu ditingkatkan agar gap antara inklusi dan literasi keuangan yang saat ini mencapai 34% tidak terlalu besar.
Salah satu target prioritas literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2023 adalah pelajar. Oleh karena itu, literasi keuangan para pelajar/mahasiswa ini perlu terus ditingkatkan secara bersama-sama oleh semua kalangan, termasuk akademisi/guru.
Sementara itu, Chief Programs Officer Orbit Jobs, Ravi Menon, menjelaskan bahwa teknologi digital sangat berpengaruh terhadap perilaku keseharian Gen Z. Oleh karena itu, Gen Z memiliki gaya hidup yang dinamis dan mengikuti tren dengan tingkat literasi digital yang baik. .
“Namun di sisi lain, terkadang fakta ini membuat mereka sulit mengatur dan mengatur keuangannya dengan bijak,” ujarnya.
Head of Human Resources dari Orbit Future Academy, Martha Manurung menambahkan, pihaknya menyambut baik kerjasama dengan Tokio Marine Life ini dengan antusias. Saat ini, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan nilai guna mahasiswa bagi dunia industri melalui kegiatan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan keterampilan kerja dalam rangka Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM).
“Gen Z benar-benar siap bekerja setelah lulus,” ujarnya.