Perusahaan akan memasukkan lebih banyak suara dan pengalaman manusia ke dalam mesin pencarinya.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) terus menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Dalam hal popularitas, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI mempertahankan posisi terdepannya, sementara Google yang tertinggal terus berupaya menutup celah tersebut. Oleh karena itu, perusahaan tersebut dilaporkan merencanakan peningkatan yang signifikan pada mesin pencarinya, yang bertujuan untuk membuatnya lebih “visual, mudah dicerna, pribadi, dan manusiawi”.
Google telah berupaya mengintegrasikan teknologi AI ke dalam layanannya selama beberapa waktu. Mengikuti popularitas ChatGPT, perusahaan harus mempercepat dan baru-baru ini memperkenalkan chatbot AI yang disebut Bard, berdasarkan teknologi LaMDA. Namun, menurut informasi yang diterima, raksasa teknologi itu tidak berencana berhenti di situ. Dilansir dari Gizmochina (9/5), Google bersiap mengubah internet secara total.
Google berencana melepaskan diri dari format tradisional “10 tautan biru”. Perusahaan akan memasukkan lebih banyak suara dan pengalaman manusia ke dalam mesin pencarinya. Pada konferensi pengembang I/O tahunan yang akan datang, raksasa teknologi ini diharapkan untuk mengungkap fitur-fitur baru, termasuk kode untuk program AI percakapan bernama “Magi”.
Proyek ini akan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan chatbot berbasis AI, menjadikan pencarian lebih menarik dan personal. Google berharap dapat menyalip para pesaingnya dalam perlombaan AI dengan langkah ini. Namun, kekhawatiran sebenarnya adalah apa yang akan terjadi pada situs web tersebut. Seperti yang kita ketahui, saat kita menelusuri di Google, kita menjangkau sebuah situs web dan menemukan jawaban atas pertanyaan di dalamnya.
Sebagai imbalannya, situs mendapatkan lalu lintas dan menghasilkan pendapatan iklan. Google telah lama menjadi bagian integral dari sistem ini. Namun, menyelesaikan semua misi dengan AI dapat berarti masalah serius bagi sistem.