Google sedang memperbaiki tim Asisten untuk mendukung Bard

Google ingin mengintegrasikan Bard ke dalam semua produknya, termasuk speaker pintar Nest, ponsel Pixel, dan Android Auto.

Kecerdasan buatan (AI) menjadi lebih penting setiap hari. Situasinya sangat kritis bahkan Google, pemimpin lama di Silicon Valley, menghadapi risiko untuk masa depannya. ChatGPT berhasil mengalahkan sebagian besar mesin pencari dan menghilangkan kebutuhan akan banyak situs web.

Namun, raksasa teknologi itu sadar akan risikonya dan sedang mengambil langkah untuk mengatasinya. Menurut laporan terbaru, perusahaan sedang merestrukturisasi unit asisten virtualnya untuk fokus pada AI chatbot-nya, Bard.

Google menyelaraskan tim asisten virtualnya dengan Bard. Langkah tersebut diumumkan oleh Sissie Hsiao, wakil presiden dan kepala unit bisnis Asisten Google. Menurut Gizmochina (3/4), salah satu alasan utama di balik perubahan ini adalah fokus perusahaan pada Bard. Chatbot AI ini adalah jawaban Google untuk ChatGPT, dan perusahaan memiliki rencana besar untuk pengembangannya. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan meminta bantuan unit asisten virtualnya.

Google ingin mengintegrasikan Bard ke dalam semua produknya, termasuk speaker pintar Nest, ponsel Pixel, dan Android Auto. Ini menunjukkan bahwa Google mungkin memiliki rencana besar untuk Bard dan Asisten Google di masa mendatang. Sebagai bagian dari perubahan, Jianchang Mao, wakil presiden teknik untuk Asisten Google, yang melapor langsung ke Hsiao, telah meninggalkan perusahaan karena “alasan pribadi”.

Dia akan digantikan oleh Peeyush Ranjan, mantan wakil presiden organisasi perdagangan Google. Sementara itu, Amar Subramanya, wakil presiden teknik Google Assistant, kini memimpin upaya teknik untuk tim Bard. Trevor Strohman, yang sebelumnya berhasil memimpin upaya rekayasa ini, akan melanjutkan sebagai “Pemimpin Teknologi Area” untuk Bard.

Restrukturisasi dan peningkatan fokus pada Bard menggarisbawahi semakin pentingnya AI dan chatbots di kancah teknologi saat ini. Saat Google terus mendorong batasan AI, perusahaan dengan jelas melihat Bard sebagai bagian penting dari masa depannya.