Painan, Batamnews – Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dilanda kebakaran perkebunan kelapa sawit yang semakin meluas. Proses pemadaman menghadapi kendala karena akses jarak jauh dan keterbatasan peralatan yang tersedia.
Baca juga: Gubernur Arinal Tanggapi Kontroversi Alamat Fiktif Pemenang Tender Proyek Jalan di Lampung
Menurut Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Defri Siswardi, luas lahan yang terbakar terus bertambah. Awalnya hanya ada satu titik api, kini sudah mencapai tiga titik api yang membutuhkan upaya serius untuk mematikannya.
“Kami menerima laporan kebakaran lahan pada Selasa (23/5) dengan hanya satu titik api, namun hari ini jumlahnya meningkat menjadi tiga titik api,” kata Defri Siswardi dalam laporan Hukum, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: Intelijen Puteri Indonesia Kepri, Lycie Joanna Ikut Calo Tiket Coldplay, Ini Katanya Usai Viral
Tim pemadam kebakaran yang terdiri dari Polsek Lunan, Danramil, dan aparat kecamatan berupaya memadamkan api meski dengan peralatan terbatas.
Defri menjelaskan, kendala dalam memadamkan api disebabkan jarak yang jauh antara lokasi kebakaran dengan pusat logistik, serta buruknya jaringan komunikasi yang menghambat koordinasi dan pemanggilan bantuan.
“Kami berharap titik api bisa segera dipadamkan,” tambahnya.
Baca Juga: Perbaikan Kebocoran Air Selesai, Air Batam Jamin Normalisasi Pasokan Air Ke Pelanggan Di Hilir
Kecamatan Silaut yang menjadi wilayah terdampak berada di ujung paling selatan Kabupaten Pesisir Selatan dan berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu. Jarak dari ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, Painan, ke Kecamatan Silaut kurang lebih 186 kilometer, sedangkan dari Padang berjarak 264 kilometer.
Daerah tersebut termasuk dalam Kawasan Transmigrasi Lunan-Silaut dan sebagian besar terdiri dari perkebunan kelapa sawit.
Upaya pemadaman api terus dilakukan dengan harapan dapat mengendalikan situasi dan melindungi lingkungan dan masyarakat dari ancaman kebakaran yang terus meluas.