Jakarta,Batamnews – Ketua PBNU KH Fahrur Rozi atau Gus Fahrur berkomentar terkait konser tersebut Coldplay akan diselenggarakan di Indonesia, 15 November.
Gus Fahrur menekankan pentingnya menghormati budaya dan kearifan lokal dalam menyelenggarakan konser, sekaligus menangani isu LGBT yang terkait dengan band.
Baca Juga: Alumni PA 212 Ancam Konser Coldplay di Jakarta, Bandara dan Stadion Bakal Dikepung
Gus Fahrur, menurut laporan Republik, Jumat (19/5/2023), menyampaikan harapannya agar konser tersebut dapat terselenggara. Coldplay berlangsung lancar dan aman tanpa ada kejadian yang tidak diinginkan.
Tanggapan ini muncul karena perbincangan tidak hanya mencakup aspek musik dan karya Coldplay, tetapi juga menjangkau isu-isu sensitif seperti LGBT.
Baca Juga: Tiket Presale Coldplay Ludes dalam 30 Menit, Antusias di Tengah Ancaman Demonstrasi PA 212
Untuk sekarang, Coldplay dikenal mengedepankan prinsip inklusivitas dan kerap menyuarakan isu lingkungan dalam konser mereka. Mereka berupaya memastikan aksesibilitas konser untuk semua pihak, termasuk kelompok penyandang disabilitas dan individu dengan orientasi seksual berbeda.
Namun, terkait isu inklusivitas dan LGBT, Coldplay dan vokalis mereka, Chris Martin, juga menunjukkan dukungan terhadap isu tersebut. Chris sering membawa bendera pelangi, simbol LGBT, ke penampilan mereka.
Dalam beberapa kesempatan, Chris juga menceritakan perjalanan pribadinya mengubah sikapnya terhadap LGBT, dari tidak didukung sebagai seorang anak menjadi mendukung kelompok setelah mengalami perubahan hati.
Menanggapi hal tersebut, Gus Fahrur berharap bisa mengadakan konser Coldplay di Indonesia tetap memperhatikan dan menghormati budaya dan tradisi setempat. Ia menyampaikan pentingnya menghormati tradisi, budaya, dan kearifan masyarakat setempat agar semua pihak merasa nyaman dan tidak ada yang tersinggung, termasuk ciri kampanye LGBT.
Gus Fahrur juga menegaskan bahwa perilaku LGBT dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila di Indonesia, khususnya dalam aspek Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Tanggapan Gus Fahrur menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara keragaman budaya dan kepekaan sosial dalam penyelenggaraan konser Coldplay di Indonesia.
Dalam mendukung inklusivitas juga perlu memperhatikan konteks lokal dan kepekaan terhadap nilai-nilai masyarakat, agar konser berlangsung harmonis dan terhindar dari potensi ketegangan di masyarakat.