Nvidia dan MediaTek telah mengumumkan kemitraan untuk mengembangkan prosesor seluler generasi baru.
Persaingan di pasar prosesor mobile terus sengit. Meski MediaTek memimpin dalam hal volume penjualan, Qualcomm tetap menjadi pilihan pertama bagi para penggila performa. Hal ini terlihat dari ponsel flagship seperti Samsung Galaxy S23 dan Xiaomi 13 yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, sedangkan model yang lebih “biasa” menggunakan Dimensity.
MediaTek ingin mengubahnya dengan membuat kesepakatan baru dengan Nvidia. Kesepakatan itu akan memungkinkan MediaTek untuk menggunakan teknologi GPU Nvidia di prosesor selulernya. Ini dapat memberi MediaTek keunggulan signifikan dibandingkan Qualcomm dalam hal kinerja grafis.
Dilansir dari Gizmochina (17/5), Nvidia dan MediaTek telah mengumumkan kerjasama untuk mengembangkan prosesor mobile generasi baru. Prosesor baru ini dirancang untuk mendukung kecerdasan buatan (AI) canggih dan aplikasi game.
Seperti yang kita ketahui, Nvidia adalah penyedia Graphic Processing Unit (GPU) terkemuka, sedangkan MediaTek adalah pemasok prosesor seluler terkemuka. Kemitraan ini akan menggabungkan keahlian GPU Nvidia dengan keahlian prosesor seluler MediaTek untuk menciptakan perangkat seluler generasi baru yang lebih bertenaga, efisien, dan imersif.
Prosesor baru ini akan digunakan di ponsel, tablet, dan laptop. Ini juga akan digunakan di konsol game dan perangkat lain yang membutuhkan kinerja grafis yang andal. Kolaborasi antara Nvidia dan MediaTek merupakan perkembangan yang signifikan di pasar prosesor mobile. Ini adalah tanda bahwa pasar prosesor seluler semakin kompetitif, dan kemungkinan besar akan menghasilkan produk yang lebih baik bagi konsumen.
Prosesor dari MediaTek dan Nvidia akan didasarkan pada arsitektur Nvidia Ampere, yang merupakan salah satu arsitektur GPU terkuat di luar sana. Ini akan menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan untuk berbagai aplikasi seluler, termasuk game, AI, dan pengeditan video.
Selain itu, prosesor ini juga dikabarkan akan didesain lebih efisien dari prosesor mobile generasi sebelumnya. Ini akan membantu memperpanjang masa pakai baterai dan meningkatkan kinerja per watt.
Jika kesepakatan antara MediaTek dan Nvidia tercapai, itu bisa berdampak besar pada pasar prosesor seluler. MediaTek mungkin menjadi pilihan utama bagi para penggemar performa, dan Qualcomm mungkin terpaksa menurunkan harga agar bisa bersaing.