maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Menjajaki Persepsi Publik, AMSI Gelar Seri Workshop Indikator Berita Terpercaya

Gali Pandangan Publik, AMSI Gelar Serial Workshop Trusted News Indicator
0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA menggelar workshop perdana Trusted News Indicator bertajuk Media Baru dan Politik, Jumat (31/3/2023)

Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan indikator kepercayaan masyarakat terhadap media yang tergabung dalam AMSI, serta melihat pandangan “masyarakat” politik terhadap pedoman media terpercaya.

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan bahwa media karena peran dan posisinya harus dipercaya oleh masyarakat sehingga apa yang kita laporkan layak untuk didengar dan dijadikan acuan bagi masyarakat luas.

“Dalam UU Pers, media sebagai representasi publik dilindungi oleh UU Pers. Tentu ada harga yang harus kita bayar sebagai penerbit yaitu disiplin verifikasi, pengecekan fakta agar produk bisa dipercaya. Kita perlu menunjukkan bahwa media kita tidak abal-abal, bukan clickbait, kontennya bukan disinformasi atau misinformasi,” ujarnya saat membuka kegiatan secara daring.

Oleh karena itu, Ketua Partai Internews Indonesia, Eric Sasono menekankan tantangan berat namun juga peluang besar yang dihadapi media dari sudut komunikasi politik, terutama saat menghadapi pemilu mendatang.

“Tantangan yang dihadapi hari ini dalam pemilu, tantangan dan (sekaligus) peluang bagi media adalah nyata. Ini juga bisa menjadi uji berita terpercaya bagi media, khususnya anggota AMSI. Saya harap media AMSI bisa menjawab tantangan ke depan,” kata Eric.

Dalam sesi diskusi, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU RI), August Mellaz mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada AMSI atas capaiannya dalam menetapkan standar Indikator Berita Terpercaya.

“KPU RI sangat mengapresiasi dan membuka ruang dialog lebih lanjut mengenai indikator kepercayaan ini di kancah politik. KPU memiliki beberapa catatan dalam rangka memastikan tahapan pemilu berjalan sesuai jadwal, tentunya terkait dengan peran media. dalam menangani arus informasi,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kepercayaan publik terhadap media sangat penting. Berdasarkan data yang disajikan, terjadi penurunan kepercayaan publik terhadap media hingga 50 persen.

Tingkat kepercayaan publik bahkan lebih rendah dari LSM. Untuk itu, dia berharap media AMSI bisa mengatasi polarisasi media baru dan bias politik, terutama di momentum tahun politik.

“Yang bisa dipelajari dari kepercayaan media di Amerika Serikat adalah pentingnya mengatasi polarisasi seperti penipuan dan bias politik, terutama agenda setting media dan politisi atau elite partai,” ujarnya.

Indikator kepercayaan publik telah disusun oleh AMSI sejak pertengahan tahun 2021 melalui serangkaian diskusi kelompok terarah (FGD) di beberapa kota. Lebih dari 50 pemilik dan pengelola media, anggota AMSI, penyelenggara negara, biro iklan global, akademisi, pengusaha, kelompok masyarakat sipil, dan lainnya terlibat.

“Kami di AMSI telah merangkumnya dalam sebelas poin. Mulai dari pesan mengikuti kode etik jurnalistik dan pedoman pemberitaan di media siber, mengutamakan isu kepentingan publik, pemberitaan yang ramah terhadap anak dan perempuan, korban kekerasan di isu pelarangan glorifikasi terorisme, ujaran kebencian, dan kewajiban menjaga keamanan digital seperti menjaga data pribadi pembaca,” kata Direktur Eksekutif AMSI Adi Prasetya.

Kesebelas unsur Indikator Berita Terpercaya yang disusun oleh AMSI diharapkan dapat menjadi titik temu antara kepentingan publik atau pembaca, pengelola dan pemilik media, serta pengiklan, karena keamanan merek terjamin. Hal ini merupakan upaya AMSI untuk menjaga keberlangsungan ekosistem digital.

Sesi pertama Workshop Indikator Berita Terpercaya diikuti oleh 106 peserta dari seluruh wilayah AMSI di Indonesia. Dua lokakarya lainnya akan diadakan pada minggu kedua dan keempat April 2023 untuk meningkatkan kepercayaan publik dari perspektif perempuan dan pelaku ekonomi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %