Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Ambil Tindakan Keras Atasi Wabah Flu Babi Afrika di Batam

Batam, Batamnews – Menteri Pertanian (Kementerian Pertanian), Syahrul Yasin Limpo, telah mengambil langkah penting dalam penanganan wabah flu babi Afrika yang merebak di Pulau Bulan, Batam. Mentan menyampaikan bahwa isolasi total dan intervensi vaksin dilakukan sebagai respon terhadap situasi yang semakin memburuk.

Baca Juga: Flu Babi Ditemukan di Pulau Bulan Batam, Ini Beberapa Fakta Singapura Berhenti Impor Daging Babi Dari Sana

“Kenaikan indikasi positif untuk fbabi kau Afrika telah membuat kami mempraktikkan isolasi regional total sambil melakukan intervensi vaksin. Kami ingin mengetahui asal muasal swine fever di Batam yang masih belum kami pahami. Kami telah melakukan intervensi untuk mencegah penyebaran yang lebih luas,” katanya Syahrul di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5).

Syahrul menjelaskan penanganan ini masih tahap awal, namun diakuinya virus African Swine Fever (ASF) berdampak pada ekspor daging babi Indonesia.

Bbaca juga: Tragedi Sungai Kapuas: Plt Ketua Umum Golkar Kubu Raya Diduga Bunuh Diri Usai Bertengkar dengan Istri

Di sisi lain, Syahrul tidak mengetahui jumlah babi yang terkena virus tersebut. Dia baru tahu sekarang ASF setelah menerima pengaduan dari Singapura.

“Keberadaan virus ini baru kami ketahui setelah ada komplain dari Singapura. Saat ini kami sedang menyelidiki apakah memang benar virus ini berasal dari kami atau setelah babi-babi itu sampai disana. .,” jelasnya.

Sementara itu, Syahrul Ditekankan bahwa Singapura masih mengandalkan babi impor dari Indonesia meski mereka mengeluhkan temuan tersebut ASF. Namun, Singapura kini semakin selektif mengimpor daging babi.

Baca juga: Tim Indonesia Siap Berlaga di Piala Sudirman 2023: Lawan Kanada Jadi Pembuka

Singapura sebelumnya menghentikan impor babi dari Pulau Bulan, Batam, setelah virus itu ditemukan ASF. Namun, Singapura menyatakan akan membuka kembali impor daging babi dari Indonesia dalam bentuk carcass alias daging utuh. Dengan demikian, mereka tetap bisa memenuhi permintaan daging babi sekaligus meminimalisir penyebaran virus.