0
0
Nokia membayangkan astronot menggunakan internet 4G selama misi Artemis 3 untuk meningkatkan kemampuan suara, video, dan komunikasi lainnya.
Nokia bersiap mengirim teknologi 4G ke Bulan. Dengan munculnya misi luar angkasa, hal ini dapat membuka jalan bagi eksplorasi lebih jauh ke Bulan dan keberadaan manusia di satelit alami Bumi. Sistem ini akan digunakan selama misi IM-2 Intuitive Machines, yang dijadwalkan diluncurkan pada November dengan roket SpaceX Falcon 9. Proyek ini dapat mengatur panggung untuk misi Artemis ke Bulan di masa depan.
Nokia telah bermitra dengan Lunar Outpost dan Intuitive Machines untuk mengembangkan sistem komunikasi 4G yang dirancang khusus untuk menghadapi kondisi keras di luar angkasa. Pendarat Nova-C, yang dikembangkan oleh Intuitive Machines, akan membawa sistem dan muatan lainnya ke Bulan, dengan tujuan akhir adalah kawah Shackleton di wilayah Bulan selatan.
Mendemonstrasikan teknologi ini bisa menjadi bagian penting dari misi Artemis di masa depan, dengan NASA berencana untuk mendaratkan dua astronot di permukaan bulan pada tahun 2025.
Pada tahun 2020, NASA memilih Nokia untuk proyek ambisius ini, dengan memberikan dana sebesar USD 14,1 juta kepada Bell Labs. Perusahaan berencana untuk menguji kemampuan komunikasi pendarat jarak pendek dan jarak jauh pada berbagai jarak, dari beberapa ratus meter hingga antara dua dan tiga kilometer jauhnya. Jaringan ini akan sangat penting untuk mempertahankan keberadaan manusia di Bulan dan Mars.
Nokia membayangkan astronot menggunakan internet 4G selama misi Artemis 3 untuk meningkatkan kemampuan komunikasi suara dan video, telemetri dan pertukaran data biometrik, aplikasi sensor, dan kontrol robotika. Thierry Klein, kepala laboratorium penelitian otomasi perusahaan dan industri di Nokia Bell Labs, menekankan pentingnya memberi astronot akses yang sama ke teknologi di luar angkasa seperti yang mereka miliki di Bumi.
Salah satu tujuan utama perusahaan adalah membantu eksplorasi dan eksperimen lebih lanjut yang bertujuan untuk menemukan es di Bulan. Penemuan semacam itu dapat memberi astronot oksigen yang dapat bernapas, air minum, dan bahan bakar roket. Misi tak berawak sebelumnya telah mengindikasikan adanya es di beberapa kawah Bulan.
