Nvidia menghadapi kekurangan GPU setelah ledakan permintaan kartu grafis untuk kecerdasan buatan (AI).
Nvidia melihat peningkatan penjualan GPU di pasar karena kemampuan kecerdasan buatan (AI). Namun, meski ini merupakan kabar baik untuk bisnis GPU mereka, perusahaan juga akan menghadapi kekurangan stok pada akhir tahun ini.
Perusahaan kemungkinan akan berjuang untuk memenuhi permintaan karena mencoba bermitra dengan TSMC untuk meningkatkan produksi. Sebagai informasi, chip kartu grafis Nvidia dibuat oleh TSMC. Perkembangan bisnis GPU untuk merek tersebut juga hadir di tengah lonjakan aplikasi AI.
Dilansir dari Gizmochina (24/5), raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini bertaruh dengan kemajuan teknologi AI yang kini menjadi basis ChatGPT dan model berbasis AI lainnya. Menariknya, hal ini juga sejalan dengan laporan sebelumnya yang menyebutkan perusahaan menjual chip AI seharga USD 40.000.
Permintaan sangat tinggi untuk GPU A100 dan H100 baru yang ingin dibeli oleh perusahaan teknologi. Sekarang, laporan juga mengklaim bahwa permintaan besar untuk chip AI telah menyebabkan masalah stok untuk Nvidia, yang sedang berjuang untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Selain itu, Team Green ingin meningkatkan pesanannya dengan pembuat chip kontrak terbesar di dunia, TSMC, karena GPU A100-nya didasarkan pada proses 7nm sedangkan H100 didasarkan pada simpul proses 4nm TSMC yang lebih canggih.
Tingginya permintaan juga menyebabkan harga naik. Nvidia menjual versi modifikasi dari GPU A100 dan H100 yang disebut A800 dan H800 (untuk menghindari sanksi AS) dengan harga 40% lebih tinggi dari harga aslinya. Bahkan siklus pengiriman kartu baru telah terpengaruh karena Nvidia berupaya mengirimkan GPU ke perusahaan teknologi di luar China terlebih dahulu.