0
0
Divisi chip Samsung kehilangan 4,58 triliun won (USD 3,41 miliar) untuk kuartal tersebut.
Samsung melaporkan penurunan laba operasi sebesar 95% pada kuartal pertama tahun 2023. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh lemahnya permintaan untuk produk semikonduktornya, yang merupakan sumber pendapatan terbesarnya.
Menurut Gizmochina (28/4), divisi chip perusahaan kehilangan 4,58 triliun won (USD 3,41 miliar) untuk kuartal tersebut. Turunnya harga chip memori dan turunnya permintaan produk chip menjadi faktor utamanya.
Pada Q1 2023, Samsung mencatat pendapatan sebesar 63,75 triliun won Korea (USD 47,6 miliar). Jumlah ini turun 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut laporan, ini adalah laba terendah dalam satu kuartal dalam 14 tahun terakhir.
Namun, Samsung optimis dengan masa depan dan pemulihan kuartal ini. Meskipun divisi chip mengalami penurunan yang signifikan, divisi mobile Samsung memiliki kinerja yang baik, dengan pendapatan naik 22% pada kuartal sebelumnya. Ini karena kesuksesan seri Galaxy S23 yang menghasilkan penjualan yang kuat.
Samsung mengalami kerugian pada divisi chip memorinya karena berbagai faktor, termasuk penimbunan chip oleh pembuat smartphone dan PC selama pandemi. Dengan menurunnya permintaan konsumen di tengah inflasi tinggi dan ketidakpastian ekonomi global, stok ini menyisakan kelebihan persediaan yang belum habis.
Secara keseluruhan, pendapatan Samsung pada Q1 2023 mencerminkan tantangan berkelanjutan di pasar semikonduktor global. Namun, kuatnya kinerja perseroan di divisi seluler dan optimismenya terhadap masa depan telah memberikan secercah harapan bagi para investor dan penggiat teknologi. Samsung juga berencana untuk memperkenalkan kembali chipset Exynos di flagships Galaxy S mendatang.
