BANGKA TENGAH, FACTNEWS — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Iskandar, mengakui angka putus sekolah di Bangka Tengah masih tergolong tinggi.
Hal itu disampaikannya dalam dialog dengan salah satu media pada momentum memperingati Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5/2023).
“Masih cukup tinggi, apalagi di masa pandemi Covid-19 kemarin. Tapi setelah pandemi bisa ditekan pelan-pelan,” ujar Iskandar.
Menurutnya, untuk Kabupaten Bangka Tengah, data yang diterima berkisar dari kalangan muda hingga lansia. Ada sekitar 44 ribu orang yang tidak tamat SMP. Lalu ada sekitar 8.600 orang yang tidak tamat SMA.
Lanjutnya, tingginya angka putus sekolah, terutama di tingkat SMP, karena ada yang tidak melanjutkan sekolah setelah tamat SD dan ada yang berhenti di tengah jalan.
“Itulah sebabnya sulit untuk meningkatkan rata-rata lama pendidikan. Kami bekerja sedikit lebih keras untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Central Boat,” katanya.
Ia menambahkan, yang juga menjadi masalah adalah rata-rata lama pendidikan yang dihitung dengan mengambil data penduduk berusia 25 tahun ke atas oleh Badan Pusat Statistik.
“Itu bukan lagi usia sekolah. Dan menurut data BPS, ternyata banyak orang di Bank Sentral yang produktif dan macam-macam tidak tinggal di Bank Sentral, itu tidak dihitung. Jadi yang tinggal di Bank Sentral Bank dihitung,” jelasnya.