Setelah sebelumnya meninggalkan ISS, negara tersebut akhirnya akan terus mendukung stasiun luar angkasa tersebut selama beberapa tahun.
Rusia secara resmi telah setuju untuk tetap berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga 2028. Yuri Borisov, Direktur Jenderal Roscosmos, sebelumnya mengatakan negaranya akan meninggalkan ISS setelah 2024 agar bisa fokus membangun stasiun luar angkasanya sendiri. “Setelah 2024”, dan bahkan pejabat Roscosmos Sergei Krikalev mengatakan itu bisa berarti 2025, 2028, atau 2030.
Sekarang, kami memiliki gambaran yang lebih jelas tentang berapa lama Rusia berniat untuk tetap menjadi mitra. Sekadar informasi, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan negara-negara peserta ESA (European Space Agency) sebelumnya sepakat untuk tetap mengoperasikan ISS hingga tahun 2030.
Dilansir dari Engadget (30/4), setelah Amerika Serikat dan negara-negara lain menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena menginvasi Ukraina, mantan direktur Roscosmos Dmitry Rogozin angkat bicara dan mengancam akan berhenti bekerja sama dengan rekan-rekan di bagian barat agensinya. “Saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek lain hanya mungkin dilakukan dengan penghapusan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat,” kata Rogozin saat itu.
Sementara Roscosmos sekarang setuju untuk terus bekerja sama dengan sesama mitra ISS, ketegangan yang meningkat antara Rusia dan AS bahkan sebelum dimulainya invasi ke Ukraina mendorong NASA untuk mempersiapkan kemungkinan meninggalkan stasiun luar angkasa. NASA dan Gedung Putih dilaporkan menyusun rencana untuk menarik astronot dari stasiun jika Rusia tiba-tiba pergi, serta menjaga ISS tetap bertahan tanpa pendorong Rusia menjaga laboratorium tetap terbang di orbit.
Perusahaan ruang angkasa swasta dilaporkan telah dipanggil untuk meminta bantuan, dan laporan sebelumnya mengatakan Boeing telah mengumpulkan tim insinyur untuk mengetahui cara mengemudikan ISS tanpa pendorong Rusia. Tidak jelas apakah mitra ISS yang tersisa akan menggunakan kemungkinan ini setelah 2028 dan apakah perusahaan ruang angkasa swasta akan berpartisipasi untuk menjaga agar stasiun ruang angkasa tetap berjalan. Namun perlu dicatat bahwa NASA dan badan antariksa lainnya sedang bersiap untuk meninggalkan Orbit Bumi Rendah untuk menjelajahi bulan.