Batam, Batamnews – Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan cepat menanggapi keluhan pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kota Batam terkait pemadaman listrik di beberapa kawasan industri.
BP Batam menunjukkan kesiapsiagaannya dengan menemui Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto dan Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra beserta jajarannya pada Senin (15/5/2023) di Ruang Rapat Wakil Kepala BP Batam.
Dalam pertemuan tersebut, Purwiyanto secara khusus membahas bersama Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariatuty Sirait, dan Direktur PTSP BP Batam, Harlas Buana, mengenai dampak, upaya mitigasi, dan solusi dari konten PT PLN Batam. surat edaran yang berisi kebijakan pemadaman listrik di beberapa kawasan industri.
Surat edaran itu menjelaskan pemadaman listrik akan berlangsung selama tujuh hari, mulai 15 hingga 21 Mei 2023.
Pemadaman listrik tersebut dilakukan karena masih berlangsungnya pemeliharaan satu unit PLTU Tanjung Kasam dan PLTGU Panaran yang masih dalam tahap uji coba pasca pemeliharaan.
Baca Juga: Kepala BP Batam Apresiasi Dukungan Masyarakat Terhadap Pembangunan Kota Batam
Selain itu, peningkatan suhu udara di Kepulauan Riau, khususnya di Batam, dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan peningkatan penggunaan listrik yang melebihi kapasitas normal pembangkit listrik di Batam.
“Akibat kelangkaan listrik, kami menghimbau dan meminta bantuan pelanggan industri dan bisnis yang memiliki Captive Power untuk mengoperasikan pembangkit sendiri,” ujar Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra.
“Dan untuk mengatasi masalah tersebut, PLN saat ini sedang membangun pembangkit sewa 75 MW yang akan datang secara bertahap, dengan 25 MW pada awal Juli 2023 dan 50 MW pada September 2023. Selain itu, kami juga akan mengalihkan pembangkit dari Sumatera sesuai dengan kapasitas 50-75 MW,” lanjutnya.
Namun, tak bisa dipungkiri, kebijakan pemadaman listrik menimbulkan sejumlah keluhan karena menghambat kegiatan produksi industri yang terdampak.
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengatakan, sebagai badan pengelola investasi di Kota Batam, BP Batam meminta agar PT PLN Batam segera mengambil langkah-langkah strategis untuk meredam dampak kondisi tersebut.
Menurut arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, segala infrastruktur yang mendukung investasi harus difasilitasi semaksimal mungkin untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para pengusaha dalam mengembangkan usaha di Kota Batam.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat kami akan mengundang beberapa kawasan industri yang menerapkan Captive Power untuk berdiskusi dan meningkatkan sinergi, sementara PT PLN Batam memulihkan pasokan listriknya,” jelas Purwiyanto.
Sebagai tindak lanjut, BP Batam juga akan melaporkan pengaduan tersebut ke Dewan Pengawas BP Batam.
Purwiyanto juga menegaskan, BP Batam berkomitmen mendukung dan mendorong percepatan peningkatan pasokan listrik di kawasan industri terdampak serta meminimalisir kemungkinan kejadian serupa terjadi di masa mendatang.