Teleskop Luar Angkasa James Webb telah menemukan air di sekitar komet di sabuk asteroid utama. Penemuan ini menimbulkan misteri baru.
Teleskop Luar Angkasa James Webb telah melakukan pengamatan inovatif dalam beberapa minggu terakhir. Para peneliti menggunakan kamera inframerah-dekat observatorium untuk mendeteksi uap air pertama yang diketahui di sekitar komet sabuk asteroid utama, juga dikenal sebagai komet sabuk utama.
Para ilmuwan berpikir bahwa komet dapat menahan es air relatif dekat dengan matahari, tetapi sampai sekarang tidak ada bukti kuat. Es air biasanya mengharapkan komet berada di Sabuk Kuiper atau Awan Oort, yang keduanya cukup jauh dari matahari agar es tetap ada.
Dilansir dari Engadget (16/5), bagaimanapun, temuan ini menimbulkan teka-teki baru. Sementara karbon dioksida biasanya mewakili 10% bahan volatil potensial di komet, instrumen James Webb tidak mendeteksi apa pun di Read. Tim peneliti berspekulasi bahwa CO2 hilang selama miliaran tahun, atau Read terbentuk di bagian tata surya yang relatif nyaman tanpa CO2.
Baca adalah salah satu objek pertama yang digunakan untuk menentukan kategori utama komet sabuk. Teleskop Webb adalah alat pertama yang cukup kuat untuk mempelajari komet ini secara detail.
Pengamatan lebih lanjut akan diperlukan untuk memahami apakah ketiadaan CO2 Read adalah suatu kebetulan atau milik komet sabuk utama lainnya. Benar atau tidak, anggota tim Stefanie Milam menyarankan bahwa misi pengambilan sampel dapat membantu mempelajari lebih lanjut tentang komet seperti ini. Ini pasti akan lebih praktis daripada misi lain — Sabuk Kuiper dimulai hampir di tepi orbit Neptunus, sedangkan Awan Oort berjarak sekitar dua tahun cahaya.