0
0
Tesla telah menarik kembali hampir semua mobil listrik yang dijual di China di tengah meningkatnya masalah keamanan.
Pasar kendaraan listrik terus berkembang, dan Tesla tidak diragukan lagi memiliki andil besar dalam pertumbuhan ini. Perusahaan berdiri sebagai pemimpin teknologi dalam industri yang dimasukinya sebelum semua pesaingnya. Namun, jika menyangkut angka penjualan, situasinya tidak sama.
Melihat laporan tersebut, kami melihat bahwa perusahaan tersebut menempati urutan kedua dalam volume penjualan, di belakang pabrikan China BYD. Situasi ini memiliki beberapa alasan. Produksi dan harga diindikasikan sebagai dua faktor penting, sementara kurangnya kepercayaan juga ditunjukkan sebagai faktor signifikan. Terakhir, perusahaan yang tampaknya tidak bisa keluar dari masalah ini akan menarik lebih dari 1,1 juta kendaraan di China.
Regulator pasar utama China telah mengumumkan bahwa Tesla akan menarik lebih dari 1,1 juta kendaraan di negara tersebut. Dilansir dari Gizmochina (14/5), langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas potensi masalah keselamatan yang teridentifikasi pada kendaraan ini. Administrasi Regulasi Pasar Negara (SAMR), regulator yang dimaksud, mendasarkan pengumumannya pada rencana yang diusulkan Tesla.
Mulai 29 Mei, Tesla akan mulai menarik 1.104.622 kendaraan. Kendaraan ini semuanya diproduksi antara 12 Januari 2019 hingga 24 April 2023. Menariknya, angka ini hampir sama dengan total jumlah kendaraan Tesla yang terjual di China daratan selama empat tahun terakhir. Berdasarkan data dari grup industri yang didukung negara China, Tesla menjual sekitar 1,09 juta kendaraan di China dari 2019 hingga Maret 2023.
Penarikan kembali akan melibatkan beberapa model, termasuk Model S impor, Model X, Model 3, dan Model 3 dan Model 6 buatan China. Regulator menyoroti masalah potensial di mana pengemudi dapat “secara tidak sengaja menekan pedal gas”, yang dapat meningkatkan risiko tabrakan dan menyebabkan “bahaya keselamatan”.
Sebagai tanggapan, Tesla mengatakan berencana untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan atau menambahkan fitur notifikasi baru ke mobil yang ditarik ini untuk mengurangi risiko. Selanjutnya, pada bulan Maret, Tesla menarik kembali lebih dari 2.600 mobil Model S yang diimpor ke China. Mobil-mobil ini memiliki masalah dimana badan mereka tiba-tiba terbuka saat sedang bergerak, menimbulkan bahaya keselamatan bagi pengemudi dan kendaraan di dekatnya.
Pabrik Tesla di Shanghai, yang melayani sebagian besar pasarnya di luar Amerika Utara, tetap berada dalam ketidakpastian. Belum jelas apakah kendaraan yang dijual di luar China daratan dari pabrik juga akan ditarik kembali. Ini menambah tingkat kerumitan lain untuk Tesla, karena mencoba menavigasi rintangan regulasi di China.
