Medan, Batam News – Suku Kakisalah satu suku terbesar di Indonesia dengan mayoritas tinggal di Sumatera Utara, memiliki warisan budaya yang mempesona tradisi-tradisi unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Budayanya yang unik, bahasanya yang unik, serta adatnya yang kaya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Sumatera Utara.
Baca juga: Berbagai Tradisi Unik Masyarakat Sumatera Saat Idul Fitri
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya tradisi khas suku tersebut Kaki yang hanya ditemukan di Sumatera Utara:
1. Gondang Sabang
Gondang Sanegara adalah tradisi musik suku Kaki yang menggabungkan melodi dan vokal. Alat musik tradisional seperti gondang, taganing, dan hasapi digunakan dalam pertunjukan ini. Gondang Sabangun sering dimainkan pada acara-acara adat, seperti pernikahan atau pesta keagamaan, dan merupakan simbol keceriaan dan persatuan dalam budaya Batak.
Baca juga: Rumpa-rumpank: Tradisi Unik Masyarakat Kota Palembang Saat Idul Fitri dan Idul Adha
2. Horja Bolon
Horja Bolon adalah upacara adat suku Kaki yang dilakukan untuk menyambut tamu penting atau mempersatukan keluarga besar. Dalam upacara ini banyak hewan kurban seperti kerbau atau babi yang dipersembahkan sebagai tanda syukur dan sebagai bentuk kerukunan antar anggota keluarga. Selain itu, tarian dan lagu daerah merupakan bagian penting dari Horja Bolon.
3.Hata Bolon
Hata Bolon adalah tradisi suku Kaki terkait dengan pemakaman dan upacara keagamaan. Upacara ini dilakukan dengan penuh hormat dan takwa sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada yang meninggal. Hata Bolon meliputi prosesi pemakaman yang diisi dengan nyanyian adat, doa dan tarian yang melambangkan kepergian jiwa ke alam lain.
Baca Juga: Tradisi Unik “Nyembah Belari” di Kabupaten Tambelan, Kepulauan Riau: Beda Cara Sambut Anak Saat Lebaran
4.Martumpol
Martumpol adalah tradisi suku Kaki dilakukan sebagai tanda persetujuan atau penegasan persetujuan atas berbagai peristiwa penting. Biasanya, dalam Martumpol, adat dan tata cara adat digunakan untuk menyelenggarakan acara dan menentukan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Tradisi ini mencerminkan pentingnya nilai sosial dan kekeluargaan dalam budaya Batak.
5. Lompat Batu
Lompat batu atau batu hombo populer di Desa Mataluo Nias, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Tradisi ini hanya terdapat di Sumatera Utara.
Di Nias, terdapat tinggalan megalitik berupa batu pahatan yang digunakan untuk mengetahui apakah seorang laki-laki telah mencapai usia dewasa. Anak laki-laki harus melompati batu setinggi dua meter untuk membuktikan kedewasaan mereka. tradisi itu juga termasuk mengenakan pakaian adat Nias dan menjadi bagian dari upacara pernikahan.
Baca juga: Lonjakan COVID-19 Singapura lewati puncaknya, kasus turun menjadi 3.000 per hari
6. Festival Laut
Tradisi kenduri laut dilakukan oleh masyarakat pesisir Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi ini dilakukan masyarakat setiap tahun pada bulan Oktober sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan hasil laut yang melimpah.
Dalam kenduri laut, masyarakat membawa hasil pertanian, peternakan atau perikanan untuk dibuang ke laut. tradisi tidak hanya memiliki makna yang sakral, namun juga dibarengi dengan pertunjukan dan perlombaan yang menarik perhatian para wisatawan.
7. Mangolk Holi
Mangokal Holi adalah tradisi suku Kaki di Sumatera Utara yang melibatkan penggalian kuburan leluhur dan menempatkannya di peti mati. Mangokal Holi memiliki rangkaian upacara yang panjang, mulai dari penggalian hingga pemetaan. Masyarakat Batak percaya bahwa tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur yang telah meninggal.
Baca Juga: Bintan Angkat Tema ‘Islam di Laut Melayu’ di Parade Ta’aruf STQH X Kepulauan Riau
8. Tarian gila
Tari Sigale-gale adalah tarian suku tradisional Kaki Toba yang tinggal di Sumatera Utara. Tarian ini melibatkan boneka Sigale-gale yang digerakkan oleh 2 sampai 3 orang.
Menurut legenda, Sigale-gale bercerita tentang seorang anak laki-laki yang sangat disayang oleh ayahnya. Orang Batak sangat menghargai peran anak dalam keluarga. Boneka Sigale-gale dibuat oleh sang ayah sebagai penghiburan atas kematian sang anak.
Melalui tradisi-tradisi unik ini, suku Kaki di Sumatera Utara melestarikan dan mewariskan kekayaan budayanya kepada generasi berikutnya.
Keunikan dan kekhasan tradisi tersebut menjadi daya tarik yang mengajak wisatawan untuk mengeksplorasi dan mempelajari budaya suku tersebut lebih jauh. Kaki kaya dan beragam.
(SARANG)