Tanjung Pinang, Batam News – Kota Tanjungpinang di Kepulauan Riau (Kepri) banyak sekali jejak sejarah Kerajaan dan Kesultanan Melayu yang masih terjaga sampai sekarang. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi bagi pecinta wisata religi adalah Pulau Penyengat.
Baca juga: Pulau Penyengat Masuk 75 Penghargaan Besar Desa Wisata Indonesia 2023
Pulau Penyengat yang luasnya kurang lebih 2×1 kilometer ini terletak di depan Kota Tanjungpinang. Pulau kecil ini memiliki banyak peninggalan sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga.
Saat mengunjungi Pulau Penyengat di Kota TanjungpinangAnda akan menemukan beberapa destinasi wisata religi yang menarik.
Masjid Agung Sultan Riau di Pulau Penyengat
Tempat yang tidak boleh dilewatkan Pulau yang Menyenangkan adalah Masjid Agung Sultan Riau. Masjid ini didirikan pada masa pemerintahan Yang Tuan Tuan Muda VII Raja Abdurrahman. Bangunan utama masjid berukuran 18×20 meter dengan empat tiang penyangga beton. Di empat sudut bangunan terdapat menara yang digunakan untuk mengumandangkan azan.
Masjid Agung Sultan Riau memiliki warna kuning dengan 13 kubah berbentuk bawang, dan total ada 17 menara dan kubah yang melambangkan jumlah rakaat shalat fardhu lima waktu. Masjid Sultan Riau tetap utuh hingga saat ini dan merupakan landmark megah di Pulau Penyengat.
Baca Juga: Pimpinan BP Batam Ajak Masyarakat Jadikan Batam Role Model Kota Modern
Di dalam Masjid Agung Sultan Riau, terdapat Alquran tulisan tangan yang dipajang di tengah masjid. Di kiri dan kanan halaman depan masjid terdapat rumah sotoh yang digunakan sebagai tempat belajar agama. Di luar masjid terdapat balai atau pendopo tempat pengunjung dapat beristirahat.
Menurut sejarawan Kepulauan Riau (Kepri), Aswandi Syahri, Masjid Raya Sultan Riau Penyengat merupakan masjid tertua di Kepulauan Riau yang dibangun pada tahun 1832 oleh Raja Abdurrahman. Namun sebelumnya pada tahun 1803, ketika Pulau Penyengat dibuka untuk Engku Puteri Raja Hamidah, sudah ada bangunan masjid dari kayu.
“Masjid Pulau yang Menyenangkan merupakan masjid tertua di Kepulauan Riau yang masih bisa kita lihat secara fisik,” ujarnya.
Kompleks Makam Engku Puteri Raja Hamidah
Mengunjungi Pulau yang Menyenangkan belum lengkap tanpa berwisata ke makam Engku Puteri Raja Hamidah. Raja Hamidah adalah istri dari Sultan Mahmud Riayat Syah, Sultan Riau, Lingga, Johor dan Pahang yang memerintah antara tahun 1784-1806.
Pulau yang Menyenangkan diberikan kepada Raja Hamidah oleh Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai hadiah pernikahan. Sejak saat itu, Raja Hamidah bergelar Engku Puteri.
Engku Puteri juga dikenal sebagai tokoh budayawan dan pemikir terkemuka di kalangan perempuan Melayu pada masanya. Dia meninggalkan ide-ide hebat dan kreatif yang masih relevan hingga saat ini.
Baca Juga: Polda Kepri kembali berlakukan tilang manual bagi pelanggar pengendara
Selain itu, Engku Puteri juga berperan penting dalam adat dan sebagai pemegang Regalia (perlengkapan kerajaan) di kerajaan Riau, Lingga, Johor dan Pahang.
Di kompleks makam ini, Anda juga bisa melihat makam Pahlawan Nasional Raja Ali Haji. Beliau adalah putra dari Raja Ahmad Bin Raja Haji Fisabilillah dan istrinya Encik Hamidah Binti Panglima Malik Selangor.
Raja Ali Haji adalah pengarang berbagai karya penting seperti Tuhfat Al-Nafis, Silsilah Melayu dan Bugis, Gurindam XII, Syair Abdul Muluk, Buku Linguistik, Tsamaratul Muhimmah, dan masih banyak lagi. Kontribusinya di bidang sejarah Islam, sastra, dan agama membuatnya diakui sebagai tokoh yang berpengaruh.
Baca juga: Neko Wesha Pawelloy Mundur sebagai Wakil Bupati Lingga
Pemerintah Republik Indonesia juga menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Ali Haji pada 10 November 2004.
Makam Pahlawan Nasional, Raja Haji Fisabilillah, Yang Tuan Muda IV (1777-1784)
Raja Ali Haji Fisabilillah lahir di Hulu Sungai Riau (kota tua) pada tahun 1717. Ia adalah putra dari Daeng Celak, Yang Tuantuan Muda II, dan Tengku Mandak.
Sepeninggal ayahnya, Raja Haji diangkat sebagai Engku Kelana, yaitu calon Yang Tuan Muda. Sedangkan posisi Yang Tuan Tuan Muda Riau III diberikan kepada Daeng Kamboja.
Baca Juga: Gubernur Kepri Penuhi Janji, Jalan Rusak Desa Sungai Buloh hingga Jagoh Diperbaiki
Dalam perannya sebagai Engku Kelana, Raja Haji berperan besar dalam memperkuat kekuasaan dan kedaulatan kerajaan-kerajaan sahabat seperti Kerajaan Indera Giri, Kedah, Selangor, Jambi, Pontianak, Siak, Pahang dan Palembang.
Sejarah terkandung dalam Pulau yang Menyenangkan sangat menarik, bukan? Bagi Anda yang ingin menjelajahi wisata religi, kunjungi Kota Tanjungpinang dan nikmati setiap destinasi wisata yang ada di sana. Ibu kota provinsi Kepulauan Riau ini memiliki warisan sejarah dan peradaban Melayu yang tak ternilai harganya.
(SARANG)